1. Kontak Email
Untuk bisa menjalankan strategi email marketing sebagai bagian dari penerapan digital marketing strategy, Anda membutuhkan kontak email pelanggan sebanyak mungkin.
Sayangnya, tidak semua kontak email yang Anda dapatkan dari kunjungan di website adalah kontak email yang aktif dan valid. Banyak pengunjung website yang tidak secara jujur menyertakan email yang aktif karena menghindari konten-konten iklan yang spamming di inbox mereka.
Inilah yang kemudian membuat Anda mengalami penurunan angka conversion rate. Oleh karena itu, Anda perlu memeriksa keaktifan setiap kontak email yang Anda miliki dan melakukan sortir secara berkala.
2. Subjek Email
Faktor berikutnya yang mempengaruhi conversion rate pada penerapan email marketing adalah penulisan subjek di email.
Penulisan judul atau subjek email harus bagus dan informatif karena memberi pengaruh besar pada tingkat open rates (email yang Anda kirimkan dibuka dan dibaca oleh penerima email)
Oleh karena itu, perhatikan pilihan kata yang Anda tuliskan di subjek email. Boleh menggunakan subjek email yang mengundang rasa penasaran, namun pastikan subjek dan isi email saling berkaitan.
3. Personalisasi dan Segmentasi
Email memerlukan adanya personalisasi agar conversion rate bisa berubah menjadi lebih tinggi. Caranya, mulailah mencantumkan nama penerima setiap mengirim pesan.
Hal semacam ini terlihat sepele, namun ternyata mempengaruhi emosi penerima email. Dengan menyebutkan nama penerima email, mereka akan merasa dihargai dan memberi kesan kalau email tersebut Anda buat secara khusus untuk mereka.
Langkah selanjutnya yang juga perlu Anda lakukan adalah buat pengelompokkan atau segmentasi pelanggan berdasarkan respons, jenis kelamin, ketertarikan, hingga tindakan lain yang mereka lakukan setelah menerima email dari Anda.