MENU
SEARCH KNOWLEDGE

9 Langkah Mudah Membuat Strategi Media Sosial untuk Perusahaan B2B

01 Apr  · 
4 min read
 · 
eye 10.476  
Digital Marketing Strategy

redcomm

Ketika memikirkan tentang perusahaan atau contoh bisnis B2B yang ada di internet maupun media sosial, perusahaan seperti IBM, Google, HubSpot, dan banyak lagi, akan muncul sebagai jawaban.

Perusahaan-perusahaan teknologi tersebut melakukan pendekatan dengan audiens dan memperluas pasar dengan cara memanfaatkan media sosial secara optimal, berbagi konten yang menarik, punya brand of voice yang kuat, dan masih banyak lagi.

Pendekatan melalui konten original dan interaktif di media sosial, ternyata mampu menjangkau banyak audiens tanpa membuat mereka merasa terganggu dengan promosi produk dan jasa yang terus menerus. 

Sebaliknya, audiens mengambil manfaat atau nilai tambah dari konten yang ada, bahkan kemudian menjadi pengguna setia berbagai produk dari perusahaan. 

Apakah Anda juga ingin mengembangkan bisnis B2B menjadi besar seperti contoh bisnis B2B di atas? Kalau iya, baca artikel ini sampai selesai untuk tahu strateginya.

9 Tips & Cara Bikin Strategi Promosi di Media Sosial bagi Perusahaan B2B

Media sosial telah menjadi salah satu alat pemasaran yang bisa memberi dampak besar bagi perusahaan B2B (Business to Business). 

Alasannya sederhana. Anda cukup membuat konten yang original dan bernilai, tanpa harus terus mempromosikan bisnis secara hard selling

Strategi promosi di media sosial dengan memanfaatkan konten bernilai sudah terbukti lebih mampu untuk meningkatkan kesadaran merek, engagement, dan tentu saja, penjualan. 

Nah, untuk mendapatkan hasil tersebut, terapkan 9 strategi promosi di media sosial untuk bisnis B2B, berikut ini:

1. Tetapkan Tujuan dengan SMART

Strategi pemasaran media sosial sebenarnya sama dengan sarana promosi lainnya, yang mana Anda harus berfokus pada tujuan agar bisa berhasil. 

Untuk itu, Anda bisa memulainya dengan menentukan SMART Key Performance Indicator (KPI) yang spesifik untuk media sosial perusahaan B2B. SMART singkatan dari spesific, measurable, achievable, relevant, dan time bound

Contoh: KPI yang ingin Anda capai adalah meningkatkan jumlah leads dari digital campaign di media sosial.

Maka KPI tersebut sudah mencerminkan tujuan yang spesifik, dapat diukur, layak dicapai, relevan dengan bisnis, dan selanjutnya tinggal tentukan batas waktu yang jelas kapan KPI tersebut harus tercapai.

Atau, Anda bisa menggunakan contoh pertanyaan SMART KPI berikut untuk menentukan tujuan yang ingin dicapai dari melakukan promosi di media sosial:

Spesifik

  • Ingin meningkatkan jumlah pengikut di platform media sosial.
  • Meningkatkan jumlah lead dari digital campaign.
  • Menciptakan lebih banyak konversi dari situs web.

Measurable

Apakah bertujuan untuk meningkatkan jangkauan, menambah jumlah lead potensial, atau mendapatkan lebih banyak kunjungan pada website perusahaan?

Achievable

Apakah tujuannya realistis terhadap sumber daya yang ada, seperti waktu dan anggaran?

Relevansi

Apakah tujuan Anda relevan dengan misi dan visi bisnis? Pastikan tujuan tersebut bisa mendukung strategi keseluruhan perusahaan.

Waktu

Kapan ingin mencapai tujuan tersebut? Tetapkanlah batas waktu yang jelas, bisa dalam hitungan bulan atau beberapa tahun ke depan.


Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan SMART KPI, Anda dapat menentukan hal yang ingin dicapai. Misalnya, jika bisnis bertujuan untuk mencari prospek, maka penting untuk mengetahui jumlah klik dan konversi.

Ingat, jika Anda bertujuan untuk membangun kesadaran merek (brand awareness), maka lebih penting mempertimbangkan keterlibatan, jangkauan, dan tayangan yang nantinya akan Anda peroleh.

2. Mengamati Kompetitor atau Pesaing

Media sosial memberi kemudahan untuk melihat strategi pemasaran dari kompetitor. Sebagai perusahaan B2B yang ingin terus berkembang, mengamati pergerakan pesaing menjadi hal yang penting untuk dilakukan.

Mulailah dengan mengamati kampanye atau strategi promosi yang dilakukan oleh pesaing. Lihat bagaimana mereka menjalankannya serta perhatikan tingkat keberhasilan kampanye tersebut.

Jika memiliki target audiens yang sama, Anda dapat melakukan strategi ATM atau mencontoh kampanye yang mereka jalankan. Hanya saja buat pembeda seperti menyisipkan pesan dan ciri khas dari brand Anda. 

3. Berbagi Konten Original

Tidak sedikit bisnis yang membangun media sosial mereka dengan membagikan konten milik orang lain. Hal ini kurang tepat untuk dilakukan jika ingin membangun audiens yang benar-benar tertarik pada produk dan brand Anda.

Oleh karena itu, Anda perlu membuat konten sendiri dan membagikan konten tersebut ke media sosial.

Agar konten itu terus menyebar dengan cara yang natural, ajaklah followers Anda untuk ikut membagikan konten tersebut. Caranya bisa dengan mengadakan giveaway atau kuis yang persyaratannya membagikan suatu konten dari media sosial bisnis Anda.

Selain itu, Anda bisa berkolaborasi dengan social media advertising agency, creative companies, atau social media agency yang akan dengan senang hati membantu Anda mendapatkan lebih banyak awareness dan engagement

4. Gunakan Fitur Multimedia

Pengguna media sosial, termasuk pelaku bisnis selalu antusias ketika mengetahui adanya fitur-fitur baru yang bisa mereka gunakan. Apalagi jika fitur tersebut bisa bermanfaat untuk mempromosikan bisnis dan menerima respons positif dari audiens.

Contohnya saat Anda memanfaatkan beberapa fitur dari Instagram story, jajak pendapat atau polling di TikTok dan X (Twitter).

Memberikan konten multimedia yang unik kepada pengikut di media sosial bisa meningkatkan ketertarikan dan interaksi antara bisnis dengan audiens atau para followers.

5. Memiliki Brand Voice yang Istimewa

Setiap kali Anda membuat postingan baru di website atau mengunggah konten baru di media sosial, Anda bisa menunjukkan brand voice perusahaan.

Brand voice adalah gaya komunikasi non-verbal antara brand dengan audiens atau calon pelanggan potensial yang bisa mendorong terciptanya hubungan emosional.

Anda bisa membangunnya melalui desain logo, gaya penulisan artikel atau caption, hingga ciri khas dari setiap konten yang Anda bagikan.

Tunjukkan gaya komunikasi yang sesuai dengan karakteristik perusahaan atau brand. Misalnya ramah dan bersahabat atau formal dan berwibawa.

6. Menjaga Konsistensi

Menjaga konsistensi dalam membuat konten media sosial merupakan tantangan yang harus Anda taklukan. 

Sebab, Anda memerlukan banyak waktu untuk merencanakan pembuatan konten, membuat dan menyiapkan konten baru setiap hari, melakukan editing, menjadwalkan penayangan, dan menata feed agar tetap terlihat menarik.

Untuk itu, Anda perlu membiasakan diri untuk melakukan semuanya secara teratur. Kemudian meluangkan waktu untuk bisa menyiapkan semuanya dengan lebih baik. 

Agar lebih mudah, Anda bisa membuat kalender posting yang disesuaikan dengan konten yang akan Anda tampilkan.

7. Bereksperimen dengan Konten 

Setelah terbiasa dengan kalender konten, tugas selanjutnya adalah mempertahankan hal tersebut agar bisa terus memberikan hasil yang maksimal. 

Anda harus menganalisis kapan waktu terbaik untuk mengunggah konten dan jenis konten yang cocok dengan kebutuhan audiens. 

Setiap audiens berbeda, sehingga Anda perlu menyesuaikan diri dengan mereka. Anda bisa melakukan A/B testing untuk mengetahui hal ini.

Jangan lupa, pahami dengan baik tentang tren yang sedang berlangsung dalam masyarakat dan buatlah konten yang relevan dengan tren tersebut. Misalnya, Anda bisa mencari tahu Tren Pemasaran B2B untuk Menghasilkan Prospek.

8. Terlibat dalam Percakapan

Kehadiran media sosial bertujuan untuk membantu seseorang membangun hubungan dengan orang lain tanpa keterbatasan jarak dan waktu. 

Jadi manfaatkan setiap platform sosial media untuk terus berinteraksi dengan orang lain, selayaknya di dunia nyata.

Segeralah membalas komentar audiens pada setiap konten Anda supaya bisa membangun interaksi atau hubungan jangka panjang yang bisa mendorong terjadinya konversi. Bahkan loyalitas pelanggan.

9. Kolaborasi dan Bangun Kemitraan

Cara efektif berikutnya yang bisa meningkatkan visibilitas merek Anda di pasaran, coba berkolaborasi dan bangun kemitraan yang strategis dengan perusahaan lain.

Kemitraan dan kolaborasi ini tak hanya untuk memperkenalkan brand Anda kepada calon konsumen baru, tetapi juga bisa memperluas jangkauan pemasaran dan membuka lebih banyak peluang yang saling menguntungkan.


Nah, demikian 9 tips dan cara bikin strategi pemasaran di media sosial untuk perusahaan B2B. Butuh konsultasi lebih lanjut? Jangan segan klik Kontak Redcomm. Redcomm adalah digital marketing agency yang berlokasi di Jakarta, Indonesia, serta siap membantu pebisnis untuk mengembangkan bisnis secara efektif dan berkelanjutan.

SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER