3. Memastikan Kelengkapan Data
Untuk bisa menganalisis data, pahami dulu kalau ada 2 jenis data, yaitu data terstruktur dan data tidak terstruktur.
Data terstruktur adalah data yang berupa gambar, teks, maupun video. Sayangnya, tidak semua data konten berjenis data terstruktur. Bahkan merujuk dari release dari IBM, hampir sebagian besar data berbentuk data tidak terstruktur.
Jika hanya mengumpulkan data terstruktur dan menganalisisnya maka hasil yang Anda dapatkan jadi kurang maksimal. Bahkan bisa menyebabkan kerugian karena kurangnya data. Maka mau tidak mau Anda harus memiliki data yang lengkap.
4. Menggabungkan Data dengan Konsep
Jika data terstruktur dan tidak terstruktur sudah terkumpul, maka langkah selanjutnya adalah menggabungkan keduanya sesuai dengan konsep yang perusahaan miliki.
Keselarasan dalam penggabungan data dan konsep dapat memperbesar peluang keberhasilan untuk mencapai return on investment yang positif. Ini termasuk untuk pengembangan konten marketing yang nanti akan tayang di website bisnis.
5. Manajemen Data
Pastikan untuk menyimpan semua data dan konsep yang perusahaan miliki. Ini berlaku baik untuk data yang sudah digunakan maupun data yang belum digunakan.
Semua data tersebut akan menjadi bahan evaluasi kalau terjadi hal-hal yang tak diinginkan atau untuk pengembangan usaha.
Bahkan di masa yang akan datang, semua konsep dan data yang sudah Anda miliki bisa Anda gunakan untuk memancing ide kreatif saat mau membuat rencana baru atau berinovasi.
6. Terus Lakukan Monitoring
Anda perlu melakukan monitoring atau memantau hasil dari analisis untuk mengukur seberapa banyak pendapatan investasi, termasuk mengetahui proses peningkatan Return of Investment (ROI).
Monitoring di sini juga bisa berupa pengumpulan, strukturisasi, dan mengamati hasil dari setiap analisis yang telah dilakukan.
7. Selalu Update Konten Berkualitas
Setelah menghabiskan banyak waktu untuk melakukan analisis demi membuat konten berkualitas, maka konten tersebut harus menghasilkan konversi yang bagus dan berdampak pada penjualan / income perusahaan.
Untuk mencapai hal tersebut, pastikan konten benar-benar sampai kepada audiens. Kemudian, atur jadwal setiap 3 hingga 6 bulan sekali untuk memperbarui konten agar tetap relevan dengan kebutuhan target market.
8. Gunakan Gambar yang Unik dan Kreatif
Penggunaan gambar yang menarik menjadi salah satu cara untuk mengoptimalkan konten agar mencapai return on investment lebih baik. Selain itu, pastikan gambar yang digunakan relevan dengan isi konten.
Akan terasa aneh jika postingan Anda membahas tentang kuliner, namun menggunakan gambar yang menunjukkan bagaimana cara berbisnis. Pembaca justru akan kebingungan saat membaca konten tersebut.