MENU
SEARCH KNOWLEDGE

Jarang Diketahui Marketer, Pentingnya Menggunakan Data-driven Marketing Dalam Dunia Bisnis yang Makin Kompleks

10 Oct  · 
4 min read
 · 
eye 3.586  
Data Driven Marketing

redcomm

Saat ini hampir semua bisnis ingin bisa membaca apa yang sebenarnya diinginkan oleh para pelanggan. Marketer di era kekinian bisa menangkap berbagai data tertentu yang dihasilkan oleh marketing campaign mereka. Lewatlah sudah hari-hari di mana iklan massal tanpa target. Sebab, era digital telah mengubah pemasaran menjadi lebih luas dan akurat dari sisi target audiens.

 


Pada 1960-an, pemasaran masih membidik target massal melalui lembaran iklan yang dikirim via surat pos. Sekitar 20 tahun kemudian, direct selling digunakan seiring teknologi komputer untuk target segmen tertentu. Namun, baru sekitar 1995, email marketing muncul dan berkembang. Ketika Apple merilis debut perdana iPhone pada 2007, pengguna jadi semakin lekat dengan perangkat seluler.

Hingga pada 2020, pengguna seluler menjadi sangat bergantung pada smartphone canggih kesayangan. Pemasaran saat ini didukung data dan informasi pelanggan yang bisa dikumpulkan serta dikelola lebih lanjut. Marketer tidak perlu lagi menebak-nebak apa yang diinginkan pelanggan, sebab semua sudah tersaji lengkap dalam data-driven marketing. Anda hanya perlu tahu bagaimana dan kemana mencarinya.

 

Apa itu Data-Driven Marketing?

data driven marketing

 

Secara umum Data-Driven Marketing adalah pemasaran berbasis data. Atau bisa dikatakan strategi menciptakan pemasaran yang efektif dengan memanfaatkan data yang dimiliki. Tak cuma untuk meningkatkan ROI, tetapi juga bisa mengidentifikasi demografi pelanggan atau pengguna tertentu.

Data pemasaran ini bisa memberikan informasi yang luar biasa tentang perilaku konsumen. Jadi, marketer nantinya tinggal memadukan saja dengan marketing campaign yang tepat dan sesuai dengan keinginan konsumen. Keren, kan!

Bahkan, bisa dikatakan bahwa di era sekarang, data adalah sumber daya paling berharga bagi perusahaan. Jangan sampai, data-data sensitif tentang pelanggan ini bocor ke tangan yang salah, atau bahkan kompetitor.

Sebab, data diambil langsung dari interaksi pelanggan, dan inilah jenis informasi yang akurat untuk membantu menyempurnakan serta meningkatkan strategi pemasaran bagi perusahaan.

 

 

Fakta & Statistik Menarik Tentang Data-Driven Marketing

 

Di era digital, setiap hari pengguna internet disuguhi berbagai macam jenis brand dengan website, aplikasi, platform, dan informasi yang memiliki tujuan dan fungsi berbeda. Tapi, dari sekian banyak jenis brand dan informasi yang dilihat, hanya beberapa saja yang bakal melekat di benak audiens. Apa itu? Brand yang unik dan memberikan pengalaman pengguna (User Experience).

Tidak terkecuali, untuk Data-Driven Marketing. Di sinilah peran penting Data-Driven Marketing yang sengaja ditugaskan untuk meningkatkan pengalaman pengguna (User Experience). Marketer hanya perlu fokus pada sisi kreatif bisnis untuk menghadirkan pengalaman pengguna yang lebih interaktif dan berkesan.

Data-Driven Marketing cocok untuk menargetkan pesan atau penawaran. Penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar marketer profesional memakai proses ini untuk meningkatkan ROI yang efektif dan terukur. Lebih lanjut lagi, sekitar 44% marketer menjelaskan bahwa Data-Driven Marketing dapat meningkatkan pendapatan. Sedangkan, sekitar 67% marketer percaya kalau akurasi dan kecepatan merupakan keuntungan utama dari Data-Driven Marketing.

Menurut survey oleh Forbes, terdapat sekitar 88% marketer yang memakai pihak ketiga untuk mengumpulkan big data demi tujuan pemasaran. Uniknya lagi, dalam survey ini, disimpulkan bahwa perusahaan yang menerapkan Data-Driven Marketing bisa meraih keuntungan 6 kali lebih mungkin dari tahun ke tahun.

Wow, nggak heran ya, semakin banyak marketer yang beralih ke data untuk mengambil keputusan tentang bagaimana sebaiknya menambah audience engagement yang sesuai target bisnisnya. Dari statistik tersebut, hal ini memberikan marketer keuntungan yang jelas untuk menambah profitabilitas.

 

 

Marketer Profesional Membutuhkan Data-Driven Marketing, Kenapa ya?

Nggak bisa dipungkiri, sekarang data ada di sekitar kita. Kemampuan untuk mendapatkan data konsumen berada di titik tertinggi sepanjang waktu. Big data atau data besar adalah kata kunci yang mungkin sudah sangat sering didengar telinga para marketer. Sadar atau tidak, data sudah menjadi dasar dari hampir setiap marketing campaign dan industri periklanan yang kita lihat saat ini. Alasan utamanya adalah setiap pemasaran di era digital, harus berdasarkan data. Kenapa begitu? Sebab, Data-Driven Marketing atau pemasaran berbasis data memberikan peluang untuk terhubung ke level yang lebih dalam dengan pelanggan/ konsumen. Kalau sebagai marketer kamu mau membuat keputusan yang strategis dan jitu, Data-Driven Marketing adalah solusinya.

 

 

Data-Driven Marketing Ideal Bagi Konsumen Digital Saat Ini

data driven marketing

 

Data-Driven Marketing lebih dari sekadar mengukur bounce rate atau cost per click (biaya per click). Konsumen saat ini menuntut pengalaman yang dipersonalisasi terlepas dari kenyataan bahwa mereka memakai banyak cara untuk mengakses internet. Menurut laman Invespcro, sekitar 83% marketer memakai marketing campaign berbasis Data-Driven Marketing, justru menikmati lebih dari 5 kali lipat ROI.

 

Tantangan dan Kendala Data-Driven Marketing

 

Sekalipun banyak marketer dan perusahaan memahami bahwa pengumpulan data itu penting, namun banyak yang kesulitan bagaimana menerapkan data ini. Berdasarkan survey Teradata, sekitar 87% marketer beranggapan bahwa data sebagai aset perusahaan yang masih kurang dimanfaatkan. Sementara itu, sekitar 54% perusahaan mengatakan tantangan terbesar mereka untuk Data-Driven Marketing yang sukses adalah kurangnya kualitas, kelengkapan, serta validitas data. Ini dia beberapa tantangan terbesar yang dihadapi untuk menerapkan Data-Driven Marketing:

  • Teknologi tidak memadai (44,6%)
  • Kurangnya pengalaman internal (34,8%)
  • Kurangnya data pihak pertama (32,6%)
  • Kesulitan membuktikan ROI (26,1%)
  • Kesulitan Berbagi Data (25.0%)
  • Kekurangan Sumber Daya (21,7%)
  • Kurangnya Kualitas Data Pihak Ketiga (17,4%)
  • Kompetitif (15,2%)
  • Belum Mencapai Sukses dalam Pengujian (12.0%)

Meskipun banyak tantangan, bukan berarti tidak mungkin. Karena, masa depan Data-Driven Marketing sudah menjelang. Seiring kemajuan teknologi, Data-Driven Marketing akan semakin prospektif dan menghadirkan peluang lebih besar bagi perusahaan.

 

 

Manfaat Data-Driven Marketing untuk Bisnis

data driven marketing

 

1. Membantu bisnis anda menjangkau orang yang tepat

Data tentang konsumen yang sudah dikumpulkan perusahaan anda akan sangat membantu dalam hal membangun dan mengelompokkan persona pembeli secara lebih efektif.
Sebagai contoh, anda bisa menargetkan pemasaran bisnis pada kalangan tertentu. Misalnya, hanya khusus untuk konsumen berdasarkan usia, minat, jenis kelamin, dan lain-lainnya. Data adalah kunci untuk membuka inspirasi pemasaran yang lebih kreatif dan ampuh.

 

2. Menyajikan pemasaran di waktu yang tepat

Data-Driven Marketing juga bisa membantu menyampaikan pesan pemasaran kepada orang yang tepat, di waktu yang tepat. Ini penting, sebab sekarang anda tahu, kapan konsumen anda sedang aktif dan memang bersedia untuk terlibat dengan bisnis anda. Data ini semuanya bisa dikumpulkan dari perilaku konsumen yang tercatat secara online setiap hari. Ketimbang menebak-nebak kapan ya kira-kira email harus dikirim, atau kapan waktu terbaik posting, lebih baik maksimalkan kampanye anda berdasarkan Data-Driven Marketing.

 

3. Memberikan penawaran yang tepat

Yang terpenting, dengan Data-Driven Marketing, kita bisa memberikan penawaran yang tepat sesuai keinginan pelanggan. Dengan mempertimbangkan persona pelanggan, dan apa yang paling mereka inginkan, marketer nantinya bisa memutuskan pemasaran atau konten apa yang paling cocok. Kemampuan ini sangat berdampak besar pada penjualan bisnis anda.

 

4. Melalui saluran yang tepat

Selanjutnya, kita bisa memberikan penawaran pada orang yang tepat di waktu yang terbaik, serta melalui saluran yang paling efektif. Data memungkinkan perusahaan memilih saluran mana yang paling cocok bagi konsumen. 

Misalnya, jika sedang menargetkan iklan di media sosial, kita bisa memantau mana yang paling banyak meraup like atau comment audiens. Atau, bisa diidentifikasi apakah konsumen lebih suka menerima iklan melalui email, SMS atau saluran komunikasi lainnya? Data yang akan berbicara.

 

Contoh-contoh Data-Driven Marketing

 

1. Iklan Tertarget/ Targeted Advertising

Media sosial dikenal memiliki tingkat interaksi yang sangat tinggi. Membuat iklan berdasarkan big data adalah cara ampuh untuk memanfaatkan saluran sosial seperti Instagram dan Facebook.
Dengan begitu, anda dapat mendorong audiens untuk mendaftar atau 'mempelajari lebih lanjut' iklan yang anda tawarkan. Penawaran ini juga akan memberikan data yang lebih penting lagi yang bisa ditambah ke dalam database yang sudah ada.

 

2. Penargetan Ulang Pelanggan / Re-targeting

Re-targeting atau penargetan ulang pelanggan semakin efektif untuk jenis pemasaran berbasis data alias Data-Driven Marketing. Pada dasarnya, ketika pelanggan melakukan pembelian dari website, marketer bisa menjangkau pelanggan ini lagi dengan penawaran serupa agar ia mau berkunjung kembali ke website anda. Dengan re-targeting dan munculnya iklan yang berulang-ulang secara persuasif, bisa mempermudah calon pelanggan membeli di saat yang tepat maupun ketika ia memang sedang membutuhkan produk tersebut.

 

3. Berinvestasi di Penelusuran Berbayar/ Paid Search

Ketika anda sudah mengetahui kata kunci paling populer untuk target pasar bisnis anda, segera gunakan Paid Search atau penelusuran berbayar. Mengapa? Karena melalui penelusuran berbayar atau Paid Search, anda bisa memposisikan website di halaman teratas hasil pencarian. Seperti yang mungkin sudah anda ketahui, penelusuran berbayar sangat efektif. Akan tetapi, datanya adalah kunci untuk mengarahkan traffic website yang tepat di waktu yang tepat pula.

 

4. Kampanye Email/ Email Campaign

Dengan perkembangan media sosial dan video yang berkembang pesat, pemasaran email rupanya masih hidup dan tanpa diduga, masih cukup efektif. Anda bisa memakai big data untuk membuat segmentasi target audiens dan membuat email yang disesuaikan bagi setiap grupnya. Proses ini sepenuhnya otomatis, tetapi anda juga bisa mengoptimalkan pesan-pesan ini untuk berinteraksi dengan pelanggan secara lebih personal.

***
Oke, itu dia beberapa hal yang perlu anda ketahui tentang Data-Driven Marketing dan perannya dalam pemasaran yang efektif ROI. Ketika marketer semakin bergantung pada perilaku konsumen untuk memprediksi trend di masa depan, Data-Driven Marketing merupakan jawaban yang akurat untuk kampanye pemasaran sukses.


Jadi, bagaimana nih, sudahkah anda memanfaatkan data-driven marketing yang paling efektif?

SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER