MENU
SEARCH KNOWLEDGE

Mana yang Lebih Efektif untuk Promosi Digital: Data Driven Marketing atau Data Informed?

04 Oct  · 
3 min read
 · 
eye 4.979  
Data Driven Marketing

redcomm

Kampanye pemasaran yang sukses selalu didukung dengan adanya referensi data yang akurat. Data ini menjadi pondasi awal untuk menentukan dan menyelenggarakan promosi yang sesuai dengan sasaran yang ditentukan. Harapannya, agar dapat memperoleh hasil maksimal. Kendati demikian, data yang akurat belum bisa menjamin suksesnya sebuah pemasaran. Ada dua kategori data yang biasanya digunakan dalam proses pengambilan keputusan, yaitu data driven marketing atau data informed. Kedua kategori data ini masih harus diolah terlebih dahulu sebelum digunakan untuk proses pengambilan keputusan dalam merencanakan suatu kampanye. Nah, mana yang lebih efektif untuk promosi digital: data driven marketing atau data informed

 

Pengertian Data Driven Marketing

Data driven marketing adalah suatu metode menentukan keputusan akhir pemasaran yang sepenuhnya didasarkan pada data tertentu yang sudah ditetapkan. Dalam penerapannya, Anda sebagai pemilik bisnis maupun sebagai seorang marketers menjadikan data tertentu tersebut sebagai satu-satunya dasar atau faktor utama untuk merencanakan proses promosi selanjutnya. 

 

 

Contoh Penerapan Data Driven Marketing:

Salah satu penerapan data driven marketing bisa dengan melakukan analisis terhadap Google Analytic. Dari data GA, diketahui ada satu kata kunci yang ternyata mendatangkan banyak kunjungan atau jumlah page view. Merujuk pada data yang ada, Anda kemudian memutuskan untuk langkah promosi selanjutnya adalah dengan memperbanyak artikel yang relevan dengan kata kunci tersebut.

 

Penerapan lain dari data driven marketing, Anda mempelajari data insight dari postingan di akun Instagram bisnis Anda dan melihat bahwa video iklan dengan jenis dan tipe tertentu berhasil meningkatkan angka penjualan dalam rentang waktu tertentu. Maka keputusan mutlak yang Anda ambil selanjutnya adalah memperbanyak memproduksi video marketing serupa dan melakukan penjadwalan tayang secara rutin demi peningkatan penjualan yang berkesinambungan. 

 

Agar bisa menerapkan data driven marketing dengan baik dan memberi hasil sesuai harapan dalam melakukan promosi dan peningkatan penjualan, maka Anda perlu mengetahui kelebihan dan kekurangan pemanfaatan data kategori ini. 

 

Kelebihan Data Driven Marketing

Ketika menerapkan metode data driven marketing, Anda sudah pasti melakukan analisis dengan teliti terkait data dan angka yang Anda dapatkan, baik dari Google Analytic, insight dan engagement di media sosial, atau dari angka-angka yang dihasilkan dari tools digital marketing lain yang Anda gunakan. Data ini sudah pasti akan dipantau dan diproses terlebih dahulu pergerakannya dalam jangka waktu tertentu sehingga data akhir yang didapatkan jelas lebih akurat. 

 

Biasanya, penggunaan data driven marketing lebih pada analisis perkembangan hal-hal terkait marketing dalam skala kecil, misalnya bagaimana suatu konten iklan yang Anda tayangkan akan memberi pengaruh kepada audiens atau calon pelanggan Anda untuk melakukan sesuatu yang Anda harapkan, atau untuk menetapkan artikel seperti apa yang bisa mengarahkan pelanggan pada halaman konversi yang tersedia call to action sekaligus melakukan pembelian.

 

 

Kekurangan dari Pemanfaatan Data Driven marketing

Biasanya menggunakan data driven marketing hanya diambil data mentah yang kemungkinan masih bisa dipengaruhi faktor-faktor lain, seperti data insight Instagram yang sebenarnya masih bisa dipengaruhi dengan bot atau tools tertentu yang bisa meningkatkan jumlah likes. Akibatnya, Anda bisa saja menghasilkan keputusan promosi dan pemasaran yang salah gara-gara menggunakan data tersebut. 

 

Selain itu, penggunaan data driven marketing yang hanya bersumber dari satu sumber data, tanpa didukung analisis berbagai faktor lain yang memiliki kemungkinan saling mempengaruhi juga bisa jadi penyebab keputusan strategis yang kurang tepat sasaran. 

 

Pengertian Data Informed

Data informed adalah metode mengambil keputusan akhir pemasaran yang menjadikan data sebagai faktor pendukung, bukan satu-satunya yang bersifat mutlak. Artinya, Anda sebagai pebisnis tidak serta merta mempercayai data yang dihasilkan dari alat analisis yang Anda gunakan, tetapi Anda akan mencari data lain yang bisa melengkapi data yang sudah ada, seperti melakukan pengamatan terhadap trend yang sedang terjadi di pasar, meminta dan mengumpulkan feedback dari pelanggan yang sudah menggunakan produk dan layanan Anda, atau menyebar kuesioner dan melakukan survei lanjutan agar data yang dimiliki semakin lengkap. 

 

Dengan kata lain, menggunakan data informed membantu Anda untuk menemukan persoalan utama yang sedang dihadapi, menganalisis setiap faktor-faktor penyebab timbulnya masalah, mengumpulkan data secara lengkap, baik data utama maupun data pendukung, kemudian baru menentukan solusi untuk untuk mengatasi permasalahan pemasaran yang sedang dihadapi. 

 

Sama seperti data driven marketing, data informed juga memiliki kelebihan dan kekurangan dalam penggunaannya. Untuk lebih jelasnya, Anda bisa membaca ulasan berikut ini.

 

Kelebihan Data Informed

Keputusan akhir pemasaran menjadi lebih kontekstual dan kreatif karena masih bisa mempertimbangkan kemungkinan lain, bukan hanya berdasarkan satu data tertentu saja. Selain itu, dengan data yang terbatas pun, misalnya hanya dari kuesioner saja, sudah bisa digunakan untuk mengambil suatu keputusan pemasaran. Dengan kata lain, data informed ini lebih berdampak besar dalam pengambilan keputusan terkait pemasaran meski dengan data terbatas, namun lebih akurat. 

 

 

Kekurangan Data Informed

Dalam proses pengumpulan data biasanya menghabiskan waktu lebih lama sehingga dianggap kurang efektif dan efisien. Jika proses pengumpulan data menggunakan metode feedback dari konsumen, maka ini akan ada banyak pendapat yang berbeda tentang satu data yang dibutuhkan, sehingga Anda yang hendak mengambil keputusan jadi banyak pertimbangan. 

 

Penggunaan data informed di dalam suatu forum rentan menimbulkan konflik kalau ternyata keputusan akhir tidak sesuai dengan yang diharapkan atau tak mampu memenuhi target yang ditetapkan. Jadi, jika ingin menggunakan data kategori ini, sebaiknya tidak untuk pengambilan keputusan atas target-target jangka pendek perusahaan. 

 

Jika Ada masih bertanya-tanya, mana yang lebih efektif untuk digunakan dalam promosi digital? Kedua kategori data ini bisa digunakan dengan sama efektifnya asalkan sesuai dengan target yang hendak ditetapkan, apakah target jangka pendek, target jangka panjang, atau kombinasi keduanya. Pada prinsipnya, hal utama yang harus dilakukan dalam penerapan strategi digital marketing adalah pola perilaku dan interaksi konsumen terhadap bisnis Anda. Kalau Anda masih bingung mengenai hal ini, Anda bisa mencari bantuan dengan berkonsultasi pada Redcomm digital agency Jakarta terpercaya. .

SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER