MENU
SEARCH KNOWLEDGE

Memahami Bounce Rate pada Website dan Cara Menurunkannya

16 Nov  · 
2 min read
 · 
eye 25.717  
Website & Mobile Apps

redcomm

Apakah kinerja situs web bisnis Anda masih kurang bagus karena ada banyak pengunjung yang keluar tanpa melakukan interaksi sehingga angka bounce rate menjadi tinggi? Jika iya, maka Anda perlu mencari tahu berbagai faktor yang mempengaruhi kinerja website. Tetapi sebelum itu, pahami dulu yuk apa itu bounce rate dan cara menurunkannya di artikel ini.

Apa Itu Bounce Rate?

Secara sederhana, bounce rate adalah persentase pengunjung yang datang ke situs web Anda, lalu meninggalkannya begitu saja tanpa membuka halaman lain maupun berinteraksi di dalam situs web.

Analoginya, halaman website adalah stand pameran yang memajang berbagai produk. Lalu, datang konsumen ke stand Anda, melihat-lihat, lalu keluar begitu saja tanpa ada ketertarikan dengan produk, bahkan tidak bertanya apa pun untuk mencari informasi. 

Kalau hal ini yang terjadi ketika Anda sedang menjalankan promosi secara online, maka sudah tentu kegiatan promosi menjadi sia-sia. Di saat yang sama, jumlah pengunjung yang datang, lalu langsung pergi tadi, itulah yang menjadi penyebab bounce rate

Penjelasan mengenai bounce rate sebenarnya sudah banyak di website Redcomm Knowledge ini. Beberapa di antaranya:

Lalu, bagaimana mencegah terjadinya bounce rate? Apa yang harus dilakukan untuk menurunkan angka bounce rate yang sudah terlanjur tinggi? Untuk menjawab dua pertanyaan ini, cari tahu jawabannya di bawah ini.

5 Cara Mudah Menurunkan Bounce Rate

1. Optimalkan Load Speed Halaman

Kecepatan loading halaman web jadi salah satu faktor utama yang mempengaruhi keputusan pengunjung, apakah hendak menunggu sampai halaman terbuka atau langsung berpindah ke website lain. 

Maka Anda sebagai pemilik website tak hanya berfokus pada tampilan dan estetika website semata, tetapi juga harus memberi perhatian penuh pada cepat atau tidaknya halaman website terbuka. Alangkah baiknya kalau loading speed tidak lebih dari 3 detik. 

Untuk mengoptimalkan kecepatan situs web, berikut beberapa hal yang bisa Anda lakukan:

  • Pastikan ukuran gambar, foto, infografis, tidak terlalu besar, atau maksimal hanya 100Kb.
  • Kurangi penggunaan tools, plugin, atau script-script yang tidak perlu dan hanya membuat website jadi berat.
  • Gunakan template dan desain website yang ringan, responsif, dan SEO friendly.
  • Format ukuran gambar yang SEO friendly.

2. Format Konten Mudah Dibaca

Kualitas konten menjadi alasan selanjutnya yang mempengaruhi bounce rate pada web melonjak tinggi. 

Konten yang dibuat tanpa memperhatikan kualitas isi dan manfaatnya, akan membuat pembaca kurang nyaman berlama-lama di website Anda. Ini pula yang kemudian mengurangi nilai pada halaman komen dan akhirnya tak lagi audiens kunjungi.

Agar tidak mengalami hal tersebut, sebaiknya buat konten berkualitas tinggi dengan format yang mudah dipahami. Anda bisa menggunakan headings, subheadings, bullet point, dan sebagainya untuk meningkatkan keterbacaan artikel.

Lalu lengkapi dengan gambar dan infografis pendukung yang membantu audiens memahami isi konten dengan lebih baik. Jika syarat ini bisa Anda penuhi, bisa jadi bukan hanya kualitas web yang bertambah baik, tetapi audiens menjadikan situs web Anda sebagai rujukan saat mencari informasi.

3. Gunakan CTA yang Jelas

Sisipkan call to action (CTA) yang jelas pada halaman konten. Penggunaan CTA bertujuan agar pengunjung mengetahui langkah apa yang harus diambil jika tertarik dengan artikel yang Anda suguhkan. 

Misalnya kalimat “baca selengkapnya” untuk mengarahkan pembaca membuka halaman secara keseluruhan. Contoh lain, CTA dalam bentuk kalimat “beli sekarang” untuk mengarahkan pengunjung pada halaman pemesanan produk.

Penggunaan CTA yang jelas dapat membantu pengunjung lebih mudah berinteraksi pada halaman web. Semakin lama mereka berselancar di dalam web, semakin dapat meningkatkan waktu kunjungan halaman dan menurunkan bounce rate.

Jika ingin tahu lebih banyak mengenai Call to Action atau CTA, kamu bisa mempelajarinya di sini:

4. Tampilan Website Mobile Friendly

Perlu diketahui bahwa pengunjung tidak hanya menggunakan personal computer atau laptop dalam berselancar di internet dan mengunjungi suatu website. Banyak di antara mereka yang lebih sering menggunakan smartphone. Maka dari itu, Anda harus mempertimbangkan tampilan website yang mobile friendly.

Dengan tampilan situs web yang ramah bagi pengguna perangkat mobile, potensi website Anda mendapatkan traffic jadi lebih besar, interaksi lebih mudah terjadi, dan akhirnya bisa menurunkan angka bounce rate. Selain itu, search engine juga lebih mudah melakukan proses crawling.

5. Hindari Penggunaan Pop-up yang Berlebihan

Situs web yang memiliki banyak traffic biasanya berpotensi untuk menghasilkan uang. Misalnya dengan menayangkan iklan pop-up atau iklan yang muncul setelah beberapa saat pengunjung berada pada website

Kadang, tampilan pop-up juga sering muncul untuk kebutuhan navigasi ternyata malah menutupi konten dan akhirnya mengganggu kenyamanan pengguna yang sedang ingin membaca konten yang mereka cari. Nah penggunaan pop-up yang seperti ini sebaiknya dihindari. 

Sederhananya, coba kembalikan ke diri Anda sendiri sebagai user. Ketika Anda sedang berselancar di dalam suatu website dan ingin membaca artikel yang sepertinya menarik, lalu muncul pop-up, pasti rasanya tidak nyaman, kan? 

Rata-rata pengguna yang terganggu akibat adanya pop-up akan langsung meninggalkan website. Inilah yang kemudian membuat angka bounce rate menjadi tinggi dan Anda pun kehilangan satu calon pelanggan. 


Itulah beberapa cara menurunkan bounce rate yang bisa Anda coba. Sebab, ada banyak manfaat yang bisa Anda dapatkan kalau angka bounce rate kecil. Tak percaya?  Baca deh artikel selanjutnya: Bounce Rate dan Seberapa Penting Dampaknya bagi Website Bisnis.

SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER