MENU
SEARCH KNOWLEDGE

Sinematografi dan Videografi: Mana yang Lebih Baik untuk Digital Marketing?

25 Sep  · 
2 min read
 · 
eye 11.365  
Video Marketing

redcomm

Apakah Anda sedang melakukan social media and digital marketing menggunakan format video? Apakah Anda sudah tahu tentang jenis atau teknik video yang dibuat? Ada dua jenis video yang perlu Anda ketahui, yaitu sinematografi dan videografi. Namun sebelum menggunakannya untuk media digital marketing, Anda perlu tahu dulu perbedaan keduanya, serta mana yang lebih baik.

 

Video Marketing untuk Promosi  

Video marketing merupakan strategi pemasaran bisnis yang sedang gencar dilakukan oleh para pelaku usaha, baik pelaku usaha kecil maupun pebisnis dengan skala besar atau multinasional. Melakukan strategi digital marketing menggunakan video dinilai lebih efektif untuk menciptakan brand awareness

 

Penyampaian promosi digital dengan video dipercaya bisa membuat target atau konsumen, terutama generasi milenial lebih mudah dijangkau. Mereka akan lebih tertarik untuk melihat pengenalan produk dengan gambar bergerak yang dilengkapi dengan audio pendukung yang sesuai. Tentunya ini akan berdampak pada tidak asingnya pelanggan ketika mendengar nama produk Anda sedang diperbincangkan, walaupun mereka belum pernah mencoba sendiri produk itu sebelumnya. 

 

Namun, untuk membuat media promosi digital video production, tidak semudah yang Anda bayangkan. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dan dipelajari jika ingin hasil video sesuai harapan, termasuk menentukan jenis video yang digunakan, apakah dalam bentuk videografi atau sinematografi? 

 

 

Perbedaan Videografi dan Sinematografi 

Antara videografi dan sinematografi, jika dilihat dari penggunaan istilah memang tampak tak berbeda, padahal realitanya videografi dan sinematografi memiliki arti dan fungsi yang berbeda dalam dunia pembuatan film. Hal berikutnya ketika hendak membuat video, tentunya Anda tak bisa hanya memikirkannya saja, namun harus pula menentukan teknik pengambilan gambar yang akan digunakan, peralatan apa saja yang harus disiapkan, menentukan alur cerita, hingga menyusun storyboard agar video terkonsep dengan sempurna.

 

Selain itu, Anda perlu memperhatikan alokasi dana yang akan dikeluarkan dalam membuat sebuah video, sehingga proses pembuatan video bisa berjalan lancar dan sampai selesai tanpa terkendala ketersediaan dana. Anda bisa menyesuaikan budget yang dimiliki dengan memilih dua teknik pengambilan video, apakah akan menggunakan sinematografi atau videografi? Lalu, apa saja perbedaan dari kedua teknik ini? Berikut penjelasannya! 

 

  1. Dilihat dari Sisi Sejarah 

Jika dilihat dari sisi sejarah, istilah sinematografi sudah ada sejak zaman sebelum era digitalisasi. Saat itu, semua elemen visual diolah dan disatukan dalam proses membuat sebuah film. Elemen tersebut meliputi exposure, framing, tata cahaya, komposisi warna, zooming, blocking camera, pemilihan lensa, warna, dan penggunaan filter. 

 

Istilah videografi sendiri baru mulai muncul ketika perkembangan kamera sudah semakin canggih dan kamera yang digunakan sudah bisa memproduksi video secara digital, baik untuk keperluan produksi gambar bergerak bagi televisi, internet, maupun tayangan digital lainnya. 

 

 

  1. Teknis Pembuatan

Seorang sinematografer membutuhkan banyak tim yang harus bekerja sama dalam membuat sebuah proyek video. Mengapa begitu? Karena memang teknik ini tidak hanya asal membuat video, diperlukan efek visual yang rumit, kamera yang tidak sedikit, dan lain sebagainya. Teknik ini biasanya digunakan dalam proyek pembuatan film berdurasi panjang dan akan dijual ke berbagai negara.

 

Sedangkan seorang videografer bisa mengerjakan proyeknya seorang diri, bahkan hingga proses editing. Hal ini dikarenakan teknik ini tidak terlalu susah untuk dikerjakan sendiri, dengan efek visual yang sederhana, serta penggunaan satu kamera pun bisa dilakukan. 

 

  1. Dilihat dari Segi Makna 

Jika melihat makna dari masing-masing istilah, sinematografi dapat diartikan sebagai seni menyampaikan alur dan pesan yang dalam, lalu menunjukkannya melalui visualisasi berbentuk video. Sedangkan videografi adalah bentuk komunikasi visual dengan konsep yang sederhana dan berfokus pada media visual. 

 

 

Videografi dan Sinematografi, Mana yang Lebih Baik untuk Media Promosi? 

Memilih teknik sinematografi atau videografi, sebenarnya tergantung tujuan Anda. Misalnya Anda ingin mempromosikan produk yang Anda jual dengan menggunakan video marketing yang tidak memerlukan tampilan seperti dalam sebuah film, maka teknik videografi adalah pilihan yang tepat untuk Anda. 

 

Menggunakan teknik sinematografi akan lebih tepat untuk usaha yang bergerak di bidang industri film maupun bisnis yang membutuhkan alur cerita yang sangat kompleks dengan durasi yang lama. 

 

Semoga penjelasan singkat mengenai sinematografi dengan videografi ini bisa membantu Anda memilih teknik pembuatan video marketing yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan promosi Anda. Prinsipnya, jika ingin membuat video marketing untuk penerapan strategi digital marketing dengan biaya yang lebih murah, Anda bisa menggunakan teknik videografi. Namun jika budget pembuatan video Anda berlimpah, boleh juga mencoba membuat video marketing dengan teknik sinematografi. 

SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER