MENU
SEARCH KNOWLEDGE

Kolaborasi TikTok dan GOTO Melalui Tokopedia: Potensi Menjadi Gebrakan Positif

 · 
1 min read
 · 
eye 581  
Digital Marketing Strategy

redcomm

Tertarik dengan dunia e-commerce? Kabar terbaru menyebutkan bahwa kolaborasi antara TikTok dan Tokopedia melalui GOTO semakin dekat. 

Teten Masduki, Menteri Koperasi dan UKM, mengungkapkan bahwa pemerintah mendukung langkah TikTok untuk bergabung dengan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) dalam rangka membuka TikTok Shop.

Namun, ada catatan penting dari pemerintah. Mereka berharap agar manajemen TikTok dan GOTO bisa menjamin tidak adanya praktik predatory pricing dalam layanan bisnisnya.

Bagaimana langkah ini akan membuka peluang baru di industri e-commerce?

Skenario win-win bagi semua pihak

Jika kolaborasi ini terwujud, dapat dianggap sebagai skenario win-win yang saling menguntungkan bagi kedua belah pihak. 

Selain itu, Macquarie melihatnya sebagai katalis positif tambahan untuk PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. 

Dalam riset terbaru, Macquarie menyatakan, "Kami percaya ini akan menjadi skenario yang saling menguntungkan dan katalis positif tambahan untuk GOTO di tengah potensi peningkatan pendapatan."

Menurut Macquarie, kolaborasi potensial TikTok dengan GOTO juga dapat membawa dampak positif bagi pemerintah Indonesia. 

Mereka menyiratkan bahwa kemungkinan TikTok mendapatkan lisensi e-commerce terpisah kecil, sehingga perlu bermitra dengan pemain lokal. 

Kesepakatan ini bukan hanya akan membawa pendapatan pajak tambahan, tetapi juga lebih banyak investasi dari TikTok di Indonesia.

Rivalitas yang berubah menjadi kemitraan

JP Morgan, melalui riset yang dipimpin oleh Head of Indonesia Research & Strategy JP Morgan, Henry Wibowo, menyatakan bahwa rival bisa menjadi teman jika kepentingan selaras. 

Artinya, kolaborasi antara TikTok dan Tokopedia bisa menjadi kenyataan. 

Bagi JP Morgan, kesuksesan kesepakatan ini akan tergantung pada struktur kesepakatan, valuasi, kesepakatan komersial, dan sharing economy.

TikTok: Disruptor e-commerce yang dilarang beroperasi

Sebelum dilarang beroperasi di Indonesia, TikTok berhasil menciptakan trafik signifikan untuk bisnis e-commerce dan mengembangkan Gross Merchandise Value (GMV) dengan cepat. 

Menurut JP Morgan, kemampuan ini dapat memberikan keuntungan bagi Tokopedia, membantu platform ini mendapatkan momentum pertumbuhan dibandingkan pesaingnya.

Namun, TikTok Shop terpaksa menghentikan operasinya di Indonesia setelah terbitnya Permendag 31 tahun 2023, yang melarang media sosial dan e-commerce berada dalam satu perusahaan. 

TikTok Shop telah menjadi disruptor di industri e-commerce Indonesia dengan keunggulan live streaming yang berhasil memikat banyak netizen untuk melakukan pembelian barang secara impulsif. 

Bagaimana kolaborasi mendatang akan memperbaiki kembali keadaan?

Jadi, apakah kolaborasi TikTok dan GOTO melalui Tokopedia akan menjadi gebrakan positif yang ditunggu-tunggu di dunia e-commerce Indonesia? Kita tunggu saja!

SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER