MENU
SEARCH KNOWLEDGE

Peran Digital Agency untuk Menghindari 5 Bahaya Influencer Marketing

11 Jul  · 
2 min read
 · 
eye 3.819  
Influencer / KOL Marketing

redcomm

Dalam beberapa tahun terakhir pemasaran influencer atau influencer marketing telah menjadi trend marketing yang populer. 

Cukup banyak brand yang sudah bekerja sama dengan influencer, baik melalui digital agency maupun secara mandiri, dan mendapatkan hasil yang baik.

Di saat yang sama, ada banyak risiko yang mesti Anda hadapi jika baru pertama kali bekerja sama dengan influencer

Apa saja bahaya dalam influencer marketing yang perlu Anda hindari? Apa peran digital agency untuk membantu Anda? Cari tahu jawabannya dengan membaca artikel ini sampai selesai.

5 Bahaya dalam Influencer Marketing yang Wajib Pebisnis Tahu

1. Engagement Rendah

Sosial media memungkinkan siapa pun membangun popularitas dan menyandang status sebagai influencer

Itulah sebabnya, banyak pengguna media sosial yang berlomba-lomba membuat konten dan meningkatkan jumlah followers

Mereka juga membangun interaksi dengan pengikut dan mulai mengunggah konten kerja sama dengan brand.

Namun, tidak semua pengguna media sosial yang memiliki banyak followers tadi, bisa disebut sebagai influencer profesional yang dapat membantu brand melakukan promosi di media sosial.

Anda perlu melihat engagement rate influencer yang mau diajak bekerja sama. Jika seluruh angka pada data insight postingan mereka kecil, kemungkinan besar social media campaign yang akan Anda selenggarakan bersama mereka tidak akan memberi hasil yang baik.

Jadi, bagaimana? Sebaiknya, pilihlah influencer profesional yang mampu menjaga interaksi dengan para pengikutnya, baik dalam konten berbayar maupun konten organik. Hal tersebut akan memberi pengaruh besar dalam kegiatan promosi di media sosial.

2. Konten Tidak Autentik

Sudah bukan rahasia lagi jika para influencer tak selalu menyukai produk atau layanan yang sedang mereka promosikan. Brand terkadang juga tidak peduli dengan hal ini.

Masalahnya, audiens bisa menyadari keberadaan konten promosi yang tidak jujur tersebut. Akibatnya, kredibilitas brand dan influencer pun jadi dipertanyakan. 

Cara terbaik untuk mengatasi masalah ini adalah memilih influencer yang mau mencoba produk atau layanan Anda terlebih dahulu, sebelum mempromosikannya. Lebih bagus lagi, bekerja sama saja dengan influencer yang memang pengguna produk dari brand Anda. 

Dengan cara ini, konten buatan influencer lebih autentik, jujur, dan berdasarkan pengalaman mereka sendiri. Konten yang seperti ini sudah terbukti dapat menarik minat audiens sehingga mereka pun akan ikut mencoba produk yang ditawarkan.

3. Konflik Moral Influencer

Anda pasti pernah menemukan berita tentang seorang influencer yang menjadi sorotan media terkait tindakan atau perilaku yang kontroversial. Salah satu contohnya, influencer bernama Paul Logan dengan tayangan video YouTube tentang hutan Aokigahara. 

Akibat dari tayangan tersebut, muncul sentimen negatif dari pengguna internet sehingga berdampak pula pada brand yang pernah Paul promosikan. 

Demi menyelamatkan reputasi, akhirnya banyak brand yang telah deal bekerja sama dengan Paul memilih membatalkan kontrak. Pemilik brand tidak ingin citra produk mereka ikut terseret karena mensponsori influencer bermasalah.

Nah, jangan sampai akibat ketidaktahuan Anda, terutama bagi Anda yang baru mulai berbisnis dan belum benar-benar mengetahui sepak terjang para influencer, kemudian mengajak influencer bermasalah untuk membantu mempromosikan bisnis Anda.

Untuk menghindari salah pilih influencer atau salah menetapkan strategi influencer marketing, ada baiknya Anda bekerja sama saja dengan digital agency yang sudah berpengalaman.   

Tim digital agency yang memiliki reputasi baik jelas sudah tahu apa yang harus dilakukan untuk mendapatkan influencer yang tepat bagi brand Anda, termasuk bagaimana cara menjalankan social media marketing campaign yang tepat sasaran dan sukses mencapai target. 

4. Hati-Hati Follower Fake

Belakangan ini, begitu mudah pengguna media sosial mendapatkan follower, bahkan seseorang bisa memiliki ratusan ribu follower dalam semalam saja dengan membelinya. 

Hal ini menjadi momok menakutkan bagi marketer. Sebab strategi marketing bisa gagal total jika bekerja sama dengan influencer yang memiliki follower fake

Maka saat mencari influencer yang tepat untuk diajak bekerja sama, hindari memfokuskan perhatian pada jumlah follower, tetapi lebih baik temukan influencer yang mampu memberikan engagement tinggi untuk brand.

5. Beretika dalam Bekerja Sama

Pekerjakan influencer bukan sebagai komoditas bisnis semata, namun jadikan mereka sebagai partner yang akan membantu Anda mempromosikan dan memasarkan bisnis. 

Selain itu, beri kebebasan kepada influencer untuk berkreasi dalam menciptakan konten organik dan natural. Jenis konten ini biasanya lebih disukai audiens dan bisa mendapatkan banyak interaksi. Namun dengan catatan, isi konten tetap sesuai dengan kesepakatan kerja sama. 

Untuk menjembatani kebutuhan brand dengan kreativitas yang dimiliki influencer, akan lebih mudah kalau Anda bekerja sama dengan digital agency

Pada prinsipnya, peran digital agency menjadi sangat penting ketika Anda hendak menerapkan strategi influencer marketing yang tepat sasaran. 

Sebab mereka bisa membantu Anda merencanakan kampanye, membuat content plan, mencari influencer yang tepat, menyusun brief, hingga membuat laporan dan melakukan analisis. 

Siap bekerja sama dengan digital agency? Langsung saja klik kontaknya di sini: Kontak Redcomm.

SUBSCRIBE NOW

RELATED TOPICS:

DISCOVER MORE OF WHAT MATTERS TO YOU

SUBSCRIBE NEWSLETTER